You Are Reading

1

Rangkuman Keanekaragaman Hayati

Ivan Devara Friday, March 16, 2012
  • Tingkat keanekaragaman hayati :
    • Keanekaragaman gen :
      • Variasi susunan gen dalam suatu spesies.
      • Keanekaragaman gen dalam satu spesies makhluk hidup yang menimbulkan variasi disebut varietas.
      • Keanekaragaman gen dapat terjadi secara alami akibat reproduksi seksual, maupun buatan melalui proses budidaya manusia.
      • Contoh : Spesies kucing terdapat variasi seperti kucing anggora yang berbulu panjang, serta kucing siam dan bali yang berbulu pendek
    • Keanekaragaman spesies (jenis) :
      • Perbedaan-perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup yang hidup di suatu habitat
      • Contoh : Di halaman rumah dapat dijumpai rumput, pohon mangga, bunga melati, burung pipit dan lain sebagainya
    • Keanekaragaman ekosistem :
      • Interaksi di antara kondisi lingkungan yang berbeda-beda dengan sekelompok faktor biotik
      • Contoh : Ekosistem terumbu karang, ekosistem sungai,  ekosistem hutan

  • Keanekaragaman hayati : Keberadaan berbagai macam variasi bentuk, jumlah, dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan makhluk hidup, yaitu tingkat genetik, tingkat spesies, dan tingkay ekosistem

  • Menurur UU no. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup yang ditemukan di Indonesia termasuk diantaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain. Termasuk juga kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragaman itu sendiri, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman antara spesies dan ekosistem

  • Spesies endemik : Spesies lokal dan unik tang hanya dapat ditemukan di daerah atau pulau tertentu. Contoh tempat : di P. Sulawesi, Papua, dan kep. Mentawai. Contoh hewan : Spesies primata yang endemik – Macaca pignensis, Simias concolor, Hylobates klosii

  • Penyebaran flora di Indonesia : Menurur Dr. Sampurno Kadarsan, Indonesia termasuk kawasan Malesiana yang terdiri atas Indonesia, Filipina, Semenanjung Malaysia dan Papua Nugini
    • Daerah hutan hujan tropis : Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi. Ciri : Hutan lebatm heterogen, dan kelembapan tinggi. Tumbuhan yang biasa ditemukan : pohon eboni, rotan, kamper, meranti, damar
    • Daerah hutan musim : Seluruh pulau Jawa. Ciri : Satu jenis tumbuhan (homogen) dengan daun-daunnya yang meranggas di musim kemarau misalnya pohon jati
    • Daerah sabana : Madura dan dataran tinggi Gayo (NAD). Ciri : Tumbuhan vegetasi rumput yang diselingi semak-semak dan pohon-pohon rendah. Kawasan yang mengalamai musim kemarau panjang
    • Padang rumput (stepa) : Pulau Sumba, Sumbawa, Flores, dan Timor. Padang rumput yang luas dan mengalami musim kemarau yang panjang. Berpotensi untuk peternakan sapi dan kuda-kuda lokal

  • Karakteristik flora di kawasan Indonesia barat dan kawasan Indonesia timur
    Flora di kawasan Indonesia barat
    Flora di Kawasan Indonesia timur
    Jenis pohon meranti-merantian sangat banyak Jenis meranti-merantian hanya sedikit
    Terdapat berbagai jenis rotan Tidak terdapat tumbuhan rotan
    Tidak terdapat hutan kayu putih Terdapat hutan kayu putih
    Jenis tumbuhan matoa sedikit Terdapat berbagai jenis tumbuhan matoa khususnya di Papua
    Jenis tumbuhan sagu sedikit Banyak terdapat jenis tumbuhan sagu
    Terdapat berbagai jenis nangka Tidak terdapat jenis nangka

  • Penyebaran fauna di Indonesia
    • Letak Indonesia, yaitu di antara kawasan oriental (Benua Asia) di sebelah barat, dan kawasan Australia (Benua Australia) di sebelah Timur
    • Garis Wallace : Garis yang memisahkan jenis fauna Indonesia bagian barat dengan bagian tengah
    • Garis Weber : Garis yang memisahkan jenis fauna Indonesia bagian tengah dengan bagian timur
    • Berdasarkan garis pemisah fauna Wallace dan Weber, Indonesia terbagi menjadi 3 wilayah fauna :
      1. Fauna tipe Asiatis (Indonesia bag. barat)
        • Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali
        • Karakteristik : Banyak terdapat jenis hewan menyusui yang berukuran besar serta berbagai macam kera dan ikan air tawar, sedikit burung yang bewarna
        • Contoh : Monyet probosis, orangutan, badak bercula satu, beruang matahari, babi hutan, bebek pohon, burung heron, gajah, burung merak
      2. Fauna tipe peralihan (Australia-Asiatik)
        • Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara (bagian tengah)
        • Contoh : Babirusa, beruang, kuskus, anoa, kuda, kuskus kerdil, dan komodo
      3. Fauna tipe Australis (Indonesia bag. Timur)
        • Papua dan kep. Aru
        • Karakteristik : Hewan menyusui yang berukuran kecil dan berkantong, tidak ada kera, sedikit jenis ikan air tawar, dan banyak jenis burung bewarna
        • Contoh : Kangguru pohon, kuskus bertutul, walabi, landak pemakan semut, burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakatua

  • Manfaat keanekaragaman hayati :
    1. Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan
    2. Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang dan papan
    3. Keanekaragaman hayati sebagai sumber obat dan kosmetik
    4. Keanekaragaman hayati sebagai sumber budaya

  • Penyebab hilangnya keanekaragaman hayati :
    1. Fragmentasi/hilangnya habitat
    2. Introduksi spesies
    3. Eksploitasi berlebihan spesies tumbuhan dan hewan
    4. Pencemaran tanah, udara, dan air
    5. Perubahan iklim

  • Konservasi keanekaragaman hayati :
    1. Pelestarian in situ : Upaya pelestarian langsung di alam. Contoh : Cagar Alam Kerinci Seblat dan Gunung Leuser di Sumatera, Cagar Alam Tanjung Putting di Kalimantan, dan Cagar Alam Pulau Komodo di NTT
    2. Pelestarian ek situ : Upaya pelestarian dengan cara penangkaran yang dilakukan bukan di tempat hidup (habitat) asli suatu makhluk hidup. Cara ini dilakukan terutama pada suatu spesies makhluk hidup yang langka atau memiliki nilai ekonomi tinggi, misalnya : badak, jalak bali, rusa timur. Contoh : Kebun raya, kebun binatang, taman safari
 
Copyright 2010 Ringkasan Mata Pelajaran