You Are Reading

0

Frase

Ivan Devara Saturday, December 31, 2011

Frasa atau frase adalah sebuah istilah linguistik. Lebih tepatnya, frase merupakan satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari klausa dan kalimat. Frase adalah kumpulan kata nonpredikatif. Artinya frase tidak memiliki predikat dalam strukturnya. Itu yang membedakan frase dari klausa dan kalimat. Simak beberapa contoh frase di bawah ini:

  • ayam hitam saya
  • ayam hitam
  • ayam saya
  • rumah besar itu
  • rumah besar putih itu
  • rumah besar di atas puncak gunung itu

 

Dalam konstruksi frase-frase di atas, tidak ada predikat. Lihat perbedaannya dibandingkan dengan beberapa klausa di bawah ini:

  • ayam saya hitam
  • rumah itu besar
  • rumah besar itu putih
  • rumah putih itu besar
  • rumah besar itu di atas puncak gunung

Dalam konstruksi-konstruksi klausa di atas, hitam, besar, putih, besar, dan di atas puncak gunung adalah predikat.

      

Frasa dan kata majemuk

Frase kerap dibedakan dengan kata majemuk. Makna frase tidak berbeda dengan makna kata yang menjadi kepala/inti frase.

Misalnya:

Meja hitam tetaplah bermakna meja, tetapi ditambahkan pewatas sifat hitam. Meja kayu juga tetap meja, tetapi ditambahkan makna pewatas kayu.

Di sisi lain, kata majemuk memiliki makna yang sangat jauh berbeda dengan makna kata-kata yang menjadi unsur-unsurnya, sehingga kata majemuk kerap disebut memiliki makna idiomatis. (disebut kata kiasan)

Misalnya:

Meja hijau dalam bahasa Indonesia lebih bermakna 'sidang atau pengadilan', bukan semata-mata meja yang berwarna hijau. Tangan besi lebih bermakna kepemimpinan yang keras alih-alih tangan yang terbuat dari besi.

Beberapa jenis frasa:

Frasa ekosentris

Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai persamaan distribusi dengan unsurnya. Frasa ini tidak mempunyai unsur pusat. Jadi, frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai UP.

Contoh: Sejumlah mahasiswa di teras.

Frasa endosentris

Frasa Endosentris, kedudukan frasa ini dalam fungsi tertentu, dpat digantikan oleh unsurnya. Unsur frasa yang dapat menggantikan frasa itu dalam fungsi tertentu yang disebut unsur pusat (UP). Dengan kata lain, frasa endosentris adalah frasa yang memiliki unsur pusat.

Contoh: Sejumlah mahasiswa(S) di teras(P).

Frasa nominal

Nominal adalah lawan dari verbal. jika verbal adalah kalimat yang berpredikat "Kata Kerja" maka kalimat nominal berpredikat kata benda atau kata sifat. untuk membentuk kalimat nominal, maka unsur kalimat harus memenuhi Subjek, To Be dan komplemen. misalnya "I am Tired", I=subjek, am=To Be dan Tired=Adjective (Passive voice verb). ini adalah contoh kalimat nominal. arti lain dari nominal adalah rangkaian angka yang menunjukkan jumlah tertentu, kemudian adapula arti nominal sebagai kualifikasi (nominasi).

Frasa verbal

Frasa Verbal, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategori verba. Secara morfologis, UP frasa verba biasanya ditandai adanya afiks verba. Secara sintaktis, frasa verba terdapat (dapat diberi) kata ‘sedang’ untuk verba aktif, dan kata ‘sudah’ untuk verba keadaan. Frasa verba tidak dapat diberi kata’ sangat’, dan biasanya menduduki fungsi predikat.

Contoh:

  1. bekerja keras
  2. sedang berlari

Secara morfologis, kata berlari terdapat afiks ber-, dan secara sintaktis dapat diberi kata ‘sedang’ yang menunjukkan verba aktif.

Frase numeralia

Frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan

contoh :

  1. 2 butir telur
  2. 10 keping

Frase adverbia

Frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata keterangan

contoh :

  1. Besok sore

Frase preposisional

Frase yang terdiri dari kata depan sebaga penanda, diikuti oleh kata

contoh :

  1. Di halaman sekolah
  2. Dari desa

Frase ajektival

Frase yang mempunyai distribusi uamh sama dengan kata sifat

contoh :

  1. Bagus sekali
  2. Indah sekali

 

 

Sumber

0 comments:

 
Copyright 2010 Ringkasan Mata Pelajaran